♫ Perilaku sembrono ♫
Bahaya pencemaran lingkungan kerap jadi eskalatif akibat perilaku sebagian warga masyarakat yang sembrono mengelola limbah dan sumber pencemar lainnya. Perilaku ini, biasanya selain akibat ketidaktahuan, tapi juga karena kebiasaan menggampangkan persoalan.
Terhadap jenis limbah bahan beracun dan berbahaya (B3), misalnya, hingga kini kebanyakan belum dikelola dengan baik dan benar, karena sebagian besar hanya dengan ditumpuk di suatu tempat terbuka, dan dibiarkan hingga melapuk secara alamiah. Padahal, tidak menutup kemungkinan, limbah itu mengeluarkan racun yang tak terdeteksi pancaindra. Patut dipahami bahwa beberapa jenis produk teknologi mengandung elemen yang bersifat mudah menguap dan mengeluarkan racun bila ditempatkan di area terbuka, yang dalam kadar tertentu dapat mengancam kehidupan.
Perilaku sembrono yang disadari atau tidak dapat membahayakan kelangsungan hidup bersama akibat pencemaran lingkungan sebenarnya terlihat jelas pada perilaku sebagian besar masyarakat (termasuk pelaku bisnis) membuang limbah ke dalam sungai. Data dari berbagai sumber menyebutkan sebagian besar limbah rumah tangga di kawasan Jadebotabek dibuang ke sungai. Demikian pula, industri serta aktivitas bisnis lainnya sebagian besar masih melakukan hal sama, terutama pada malam hari atau pada saat hujan. Kalau pun melewati instalasi pengolah limbah, kualitasnya pun belum memadai sehingga sebagian unsur pencemar tetap terbawa ke dalam sungai dan terus menyebar bersama aliran air.